PENTINGNYA PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN

PENTINGNYA PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN

(Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah BK Perkembangan)

Dosen : Dr Najlatun Naqiyah

Disusun Oleh : Dewi Pebrianti

NIM : 13010014050

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2014

 

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Pentingnya Psikologi dalam Pendidikan”.

Makalah ini berisikan tentang penjelasan dan alasan-alasan mengenai pentingnya psikologi dalam dunia pendidikan. Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Surabaya, Mei 2014

Penyusun

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa di berbagai aspek kehidupan manusia, maka salah satu alat untuk mencapai tujuan tersebut ialah pendidikn. Melalui kegiatan pendidikan di lembaga formal, non formal, informal dan non formal pndidikan, pengajaran, pelatihan, dan bimbingan dari pendidik dalam mentransfer nilai-nilai kepada peserta didik.

Pendidikan sebagai alat untuk mencerdaskan peserta didik dan kehidupan bangsa tidak sekedar dilakukan begitu saja oleh pendidik tau orang dewasa lainnya di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat melainkan dilakukan secara sadar dan terencana dengan menerapkan kaidah dan prinsip-prinsip psikologi dalam mendidik peserta didik. Oleh karena itu pengetahuan tentang psikologis dalam pendidikan harus diketahui, dipahami, dan diterapkan oleh para pendidik dan orang dewasa lainnya dalam proses mendidik peserta didik.

1.2 Rumusan Masalah

  1. Apa pengertian psikologi, pendidikan, dan psikologi pendidikan?
  2. Bagaimana peran psikologi dalam pendidikan?
  3. Apa saja akifitas umum psikologi manusia yang perlu di ketahui oleh guru dalam pendidikan?
  4. Apa manfaat mempelajari psikologi dalam pendidikan?
  5. Apa saja meode psikologi yangdigunakan dalam pendidikan?

1.3 Tujuan

  1. Menjelaskan pengertian psikologi, pendidikan dan psikologi pendidikan.
  2. Menjelaskan peran psikologi dalam pendidikan.
  3. Menjelaskan berbagai aktifitas umum jiwa manusia yang perlu diketahui oleh seorang guru dalm pendidikan
  4. Menjelaskan manfaat mempelajari psikologi dalam pendidikan.
  5. Menjelaskan berbagai metode psikologi yang di gunakan dalam pendidikan.

BAB II

PEMBAHASAN

 

  • Pengertian Psikologi, Pendidikan dan Psikologi Pendidikan

 

  1. Pengertian Psikologi
  • Secara harafiah (Syah, 1997 / hal. 7)

Berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata yaitu : psyche dan logos.

Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Jadi, psikologi berarti ilmu jiwa.

  • Syah (1997 / hal.9) membuat kesimpulan tentang pengertian psikologi dari beberapa definisi di atas, dimana psikologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan membahas tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia, baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Lingkungan dalam hal ini meliputi semua orang, barang, keadaan dan kejadian yang ada di sekitar manusia.
  • Jadi, pengertian psikologi dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang prilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
  1. Pengertian Pendidikan
  • Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Syah, 1997 / hal.10)

Pendidikan berasal dari kata “didik”, yang mendapat awal me sehingga menjadi “mendidik” artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan

  • Poerbakawatja dan Harahap (Syah, 1997 / hal. 11)

Pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya.

  • Maka pengertiannya pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tingkah laku atau kelompok orang dalam usaha mencerdaskan manusia melalui usaha pengajaran dan pelatihan.
  1. Pengertian Psikologi Pendidikan
  • Barlow (Syah, 1997 / hal. 12)

Psikologi pendidikan adalah sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu anda melaksanakan tugas-tugas seorang guru dalam proses belajar mengajar secara efektif.

  • Witherington (Buchori dalam Syah, 1997 / hal. 13)

Psikologi pendidikan sebagai “ A systematic study of process and factors involved in the education of human being.

Psikologi pendidikan adalah studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.

  • Jadi, pengertian psikologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang behubungan dengana pendidikan manusia yang tujuannya mengembangkan dan meningkatkan ke efisien didalam pendidikan
  • Peran psikologi dalam pendidikan.

 

Dengan pesatnya perkembangan teknologi dari ilmu pengetahuan, maka perubahan-perubahan pesat juga terjadi dalm dunia pendidikan. Kurikulum sering di refisi dan pengembangan tujuan pendidikan sering mengalami perubahan perumusan. Dalam kenyataan banyak dimana sekolah-sekolah masih mengutamakan penguasaan mata pelajaran. Dari kenyataan tersebut maka sudah tiba saatnya dimana sekarang ini pendidikan hendaknya lebih melayani kebutuhan psikologis anak. Psikologi pendidikan berusaha untuk mewujudkan tindakan psikologis yang tepat dalam interaksi antar setiap faktor pendidikan. Karena itu, pengetahuan tentang psikologi pendidikan seharunya menjadi kebutuhan bagi para pendidik, bahkan bagi tiap orang yang menyadari peranannya sebagai pendidik. Berdasarkan uraian di atas pengetahuan psikologis tentang anak didik menjadi hal yang sangat penting dalam pendidikan.

Guru dalam menjalankan perannya sebagai pembiming, pendidik dan pelatih bagi para peseta didiknya, tentunya dituntut memahami tentang berbagai aspek perilaku dirinya maupun perilaku orang-orang yang terkait dengan tugasnya, terutama peilaku peserta didik dengan segala aspeknya, sehingga dapat menjalankan tugas dan perannya secara efektif, yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi pencapain tujuan pendidikan di sekolah.

Disinilah arti penting Psikologi Pendidikan bagi guru. Penguasaan guru tentang psikologi pendidikan merupkan salah satu kompetensi yang harus dikuasai guru.

  • Akifitas umum jiwa peserta didik yang perlu di ketahui oleh guru dalam pendidikan.
  1. a) Psikis
  2. Intlegensi siswa

Intelegensi umunnya merupakan kemempuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menuasaikan diri dengan lingkungan, dengan cara yang tepat.

  1. Sikap siswa

Sikap adalah kecendrungan untuk bertindak berkenaan dengan objek tertentu. Sikap siswa yang positif terutama pada anda atau pada mata pelajaran yang anda sajikan merupakan bertanda awal yang baik bagi proses awal belajar siswa tersebut.

  1. Bakat siswa

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimilki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan demikian, setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ketingkat tertenru, sehingga bakat akan dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestai belajar bidang-bidang studi tertentu.

  1. Minat siswa

Secara sederhana, minat berarti kecendrungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginana yang besar terhadap sesuatu. Jadi, minat dapat di ekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan di proleh kemudian.

  1. Motifasi siswa

Pengertian dasar motifasi ialah keadaan internal organisme, baik maupun ataupun hewan, yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Bahwa motifasi adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktifitas ornag lain secara langsung dan memerlukan intensi harmonis.

b). Fisiologis

  1. pertama, keadaan jasmani. Keadaan jasmani pada umunya sangat mempengaruhi aktifitas belajar seseorang. Kondisi fisik yang sehat akan meberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu.
  2. Kedua, keadaan fungsi jasmani / fisiologis. Selama proses blajar berlangsung pean fungsi fisiologis pada tubuh sangat mepengaruhi hasil belajar, terutama panca indra. Dalam proses belajar, merupakan pintu masuk bagi segala informasi yang di terima dan di tangkap oleh manusia. Panca indra yang memiliki peran besar dalam aktifitas belajar adalah mata dan telinga.

 

 

  • Manfaat mempelajari psikologi

 

  1. Manfaat psikologi bagi guru / calon guru
  2. Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat

Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan guru dapat lebih tepat dalam menentukan bentuk perubahan perilaku yang dikehendaki sebgai tujuan pembelajaran.

  1. Memilih strategi atau metote pembelajaran yang sesuai

Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan guru dapat menentukan atrategi atau metode pembelajaran yang tepat dan sesuai bagi siswanya.

  1. Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling

Disamping melaksanakan pembelajaran, guru juga diharapkan dapat membimbing para siswanya. Dengan memahami psikologi pendidikan, tentunya diharapkan guru dapat memberikan bantuan psikologis secara tepat dan benar yang penuh kehangatan dan keakraban.

  1. Memfasilitasi dan memotifasi belajar peserta didik

Memfasilitasi artinya berusaha untuk mengembangkan segenap potensi yang dimiliki siswa, seperti bakat dan minat. Sedangkan memotifasi dapat diartikan berupaya memberikan dorongan kepada siswa untuk melakukan perbuatan tertentu, khususnya perbuatan belajar.

  1. Menciptakan iklim belajar yang kondusif

Guru dengan pemahaman psikologi pendidikan yang memadai memungkinkan untuk dapat menciptakan iklim sosio-emosional yang kondusif di dalam kelas, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman dan menyenangkan.

  1. Berinteraksi secara tepat dengan siswanya

Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan memungkinkan untuk terwujudnya interaksi dengan siswa secara lebih bijak, penuh empati dan menjadi sosok yang menyenangkan di hadapan siswanya.

  1. Manfaat psikologi bagi siswa
  2. Pemahaman diri

Semua perilaku dapat di pahami melalui pemahaman psikologi, pada siswa khususnya berinteraksi dengan siswa lain agar memudahkan dalam bersosialisasi.

  1. Empati

Sebagian masalah timbul karena antar manusia gagal untuk saling memahami. Psikologi mampu membantu siswa dalam memahami siswa lain.

  1. Adaptasi

Dengan meningkatkan kemampuan untuk berempati dengan orang lain, siswa akan mampu beradaptasi dengan baik dalam kelompok sosial.

  1. Ketrampilan komunikasi

Psikologi juga menjelaskan bagaimana orang dapat berkomunikasi. Memahami komunikasi juga akan memudahkan menghindari membuat kesalahan yang menyebabkan misskomunikasi.

  1. Pemecahan masalah

Pengetahuan psikologi dapat memecahkan masalah sehari-hari yang lebih efektif. Bila anda memiliki pemahaman tentang bagaimana orang cenderung untuk bereaksi dalam situasi tertentu anda dapat menghadapi situasi dengan cara yang lebih baik.

  • Metode psikologi yang di gunakan dalam pendidikan

 

  1. Metode eksperimen

Pelaksanannya disesuaikan dengan data yang akan di angkat, misalnya data pendengaran siswa, penglihatan siswa, dan gerak mata siswa ketika sedang membaca. Metode eksperimen yang di gunakan dalam penelitian psikologi pendidikan dengan tujuan untuk menguji keabsahan dan kecermatan simpulan-simpulan yang ditarik dari hasil temuan penelitian dengan metode lain

  1. Metode kuesioner

Metode kuesioner disebut juga metode surat menyurat. Ini karena pelaksanaan penyebarannya dan pengembaliannya sering dikirimkan dari responden. Penggunaan metode ini termasuk lebih menonjol di banding metode yang lain. Ini karena lebih banyak sampel yang bisa di jangkau. Contoh data yang dapat di himpun dengan cara penyebaran sebagai berikut : Karakteristik pribadi siswa, Latar belakang keadaan siswa, Perhatian siswa dll.

  1. Metode studi kasus

Metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh gambaran yang rinci mengenai aspek-aspek psikologi siswa tertentu. Metode ini memungkinkan peneliti dapat melakukan penyelidikan pencatatan fakta dan penafsiran yang lebih luas dan mendalam. Namun Studi kasus biasanya memerlukan waktu yang lama karena di mulai dari anak balita sampai akhir perkembangannya.

  1. Metode penyelidikan klinis

Metode ini hanya di gunakan oleh para ahli psikologis klinis atau psikiater. Dalam metode ini ada prosedur diagnosis dan penggolongan penyakit kejiwaan serta cara-cara pemberian perlakuan.

  1. Metode observasi naturalistik

Sejenis observasi yang dilakukan secara alamiah. Disini peneliti tidak menampakkan diri sebagai peneliti. Dalam pengguanaan kepentingan penelitian psikolog pendidikan, seorang guru menjadi asistennya dapat mengaplikasikan metode observasi ilmiah tersebut lewat kegiatan pengajaran dalam kelas regular.

BAB III

KOMENTAR

 

Menurut pendapat saya dalam dunia pendidikan peran dari psikologi pendidikan sangatlah penting. Ini karena dengan adanya psikologi pendidikan tersebut seorang guru akan dapat lebih memahami siswanya. Dimana akan mempermudah seorang guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu saya mengangkat tema ini sebagai bahan makalah saya. Pertama pengertian dari psikologi secara singkat yaitu ilmu kejiwaan, sedangkan pendidikan yaitu suatu proses perubahan dimana siswa di harapkan menuju tahap yang lebih baik dengan usaha pengajaran. Sehingga arti dari psikologi pendidikan menurutsaya yaitu ilmu untuk mempelajari tentang perilaku manusia dan proses-proses yang behubungan dengan pendidikan manusia.

Kemudian peran psikologi itu sendiri dalam dunia pendidikan. Menurut saya pada era saat ini memang kebanyakan sekolah-sekolah masih lebih mementingkan penguasaan mata pelajaran. Dimana banyak siswa yang terbebani dengan hal itu namun sekolah seakan tidak mau tau. Sekolah hanya menginginkan anak didiknya mendapat nilai yang bagus. Namun sekolah mengesampingkan mengenai perilaku moral dan psikologis siswa. Hal ini merupakan contoh yang tidak baik dan tidak semestinya. Sebagai seorang guru kita juga harus memperhatikan psikis siswa dan juga perilaku moral siswa. Kita tidak boleh menilai bahwa siswa yang baik adalah siswa yang memperoleh nilai yang baik dalam belajanya. Karena memang alam kenyataannya belum tentu siswa yang nilainya baik, perilaku moralnya di kehidupan juga baik. Guru dalam menjalankan perannya sebagai pembiming, pendidik dan pengajar serta contoh bagi siswa, tentunya dituntut memahami tentang berbagai perilaku perilaku orang-orang yang terkait dengan tugasnya, terutama peilaku siswa, sehingga guru dapat menjalankan tugas dan perannya dengan baik sehingga guru dapat mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah dengan cara yang baik dan tidak membebani siswa.

Berikutnya yaitu akifitas umum jiwa peserta didik yang perlu di ketahui oleh guru dalam pendidikan. Banyak hal yang perlu di ketahui oleh seorang guru dalam menjalankan profesinya di dalam pendidikan. Di antaranya aktifitas umum jiwa peserta didik. Disini ada aspek yaitu dari psikis dan fisiologis. Menurut saya memang kita sebagai seorang guru hendaknya mengetahui hal-hal apa saja yang perlu di ketahui mengenai psikologi dari siswa. Dengan mengetahui aspek-aspek tersebut seorang guru akan lebih mudah dalam melaksanakan berbagai tugasnya dalam dunia pendidikan ini. Guru akan mengenal dan memahami siswanya sehingga dalam proses belajar mengajar akan berlangsung dengan baik pula.

Selanjutnya manfaat dari psikologi pendidikan itu sendiri ada untuk guru dan untuk siswa. Banyak manfaat yang dapat kita ambil. Baik bagi guru maupun bagi siswa. Mengetahui bebagai manfaat yang dapat diperoleh dari psikologi pendidikan tersebut hendaknya mendorong dan memacu para guru untuk melakukan inovasi baru dalam dunia pendidikan. Misalnaya guru dapat menemukan metode atau cara penyampaian pembelajaran yang baru sehingga terciptalah pembelajaran yang lebih menarik, inovatif dan efektif.

Untuk memudahkan berlangsungnya pembelajaran, seorang guru juga dapat menggunakan metode psikologi dalam pelaksanaan pembelajarannya. Metode yang dapat digunakan di antaranya yaitu : Metode eksperimen, Metode kuesioner, Metode studi kasus, Metode penyelidikan klinis, Metode observasi naturalistik. Menurut saya metode-metode tersebut dapat membantu seorang guru, namun metode yang paling tepat di terapkan oleh seorang guru menurut saya yaitu metode eksperimen dan kuesioner ini karena menurut saya metode eksperimen dapat dilakukan seiring perkembangan siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga semakin lama kita melakukan pengajaran pada siswa semakin dalam pula kita memahami dan mengerti kepribadian dan tingkah laku siswa tersebut. Kemudian untuk metode kuesioner saya katakan juga tepat karena metode ini dapat menghimpun data yang cukup banyak dalam waktu yang singkat, metode ini di gunakan ketika seorang guru mendata siswanya mengenai SNMPTN dimana pengambilan data dilakukan dalam waktu yang telah di batasi dan dapat menghimpun data yang cukup banyak pula.

Jadi kesimpulannya adalah bahwa peran psikologi itu sangatlah penting bagi guru maupun siswa dalam dunia pendidikan. Untuk itu hendaknya setiap guru khususnya memahami arti penting dari psikologi itu sendiri sehingga dapat membantu dalam memahami karakteristik siswanya agar mempermudah guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang baik dan sesuai dengan yang di harapkan bersama.

DAFTAR PUSTAKA

 

  • Hadis, Abdul. 2008. Psikologi dalam Pendidikan. Bandung : Alfabeta. (hal 30-45)
  • Soemanto, Wosty. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta. (hal 27-31)
  • Cholil, Kurniawan, Sugeng. 2011. Psikologi Pendidikan Telaah Teoritik dan praktik.

Surabaya : IAIN Sunan Ampel Press ( hal

  • Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Diakses pada 30 April 2014

Diakses pada 30 April 2014

Diakses pada 30 April 2014

Tinggalkan komentar